Saksi/Sekabat Sri Gutama
PARA SAKSI/SEKABAT SRI GUTAMA PENERIAMAAN WAHYU AJARAN SAPTA DARMA
Pada masa tahap penerimaan Wahyu Ajaran Sapta Darma selama tri warsa (tiga tahun) dari tanggal 27 Desember 1952 sampai dengan tanggal 27 Desember 1955, belum ada perkembangan secara nyata, sekalipun ada tetapi masih terbatas, seolah olah warganya/pengikutnya seperti dibatasi hanya 12 orang saja, terdiri dari saksi dan pengikut, para pengikut atau saksi penerimaan Wahyu Sapta Darma itu disebut Sekabat Sri Gutama adalah :
I. Sekabat / Saksi Penerimaan Wahyu Sujud, pada hari Jumat Wage, tanggal 27 Desember 1952, pukul 01.00 wib, di kediaman bp.Harjosopuro, sebanyak 4(empa) orang
1. Bp. Sukemi, pekerjaan pengemudi, alamat Desa Gedangsewu Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
2. Bp. Joyojaimun, pekerjaan tukang kulit, alamat kampung Pandean Desa Pare, Kecamatan pare, Kabupaten Kediri, Jawa Tmur
3. Bp. Jumadi, pekerjaan pengemudi, alamat kampung Pandean, Desa Pare, Kecamatan Pare , Kabupaten Kediri, Jawa Timur
4. Bp. Somogiman, pekerjaan pengemudi, alamat Desa Plongko, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Para Pengikut warga baru setelah penerimaan Wahyu Sujud
1. Bp. Danumiharjo, pekerjaan Guru, alamat kampung Pandean, Desa Pare, Kecamatan Pare , Kabupaten Kediri, Jawa Timur
2. Bp. Sudarmo, pekerjaan tukang Pos, alamat Desa Pare, kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
3. Bp. Reso, pekerjaan pedagang, alamat Desa Pare, kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
II. Sekabat/Saksi peneriaan Wahyu Racut, pada hari/ Jumat Pon, tanggal 13 Pebruari 1953, pukul 11.00 Wib, di kediaman bp. Harjosopuro sebanyak 5 (lima) orang
1. Bp. Sukemi
2. Bp. Reso
3. Bp. Somogiman
4. Bp. Joyojaimun
5. Bp. Sudarmo
Para Pengikut warga baru setelah penerimaan Wahyu Racut
1. Bp. Ali, pekerjaan Juru Tulis, alamat Desa Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
2. Bp. Pawirokusmin, pekerjaan Tani, alamat Desa Sumberpancur, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
3. Bp. Karto dan istri, pekerjaan anggota Kepolisian, alamat Desa Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
4. Bp. Kartomiharjo, pekerjaan pedagang Brambang, alamat Desa Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
5. Bp.Kusnan, pekerjaan Mantri Pasar, alamat Desa Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
6. Bp. Paijo, pekerjaan Tani, alamat Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Jawa Timur
III. Sekabat/Saksi Penerimaan Wahyu Simbol Pribadi Manusia, Wewarah 7(tujuh) dan Sesanti , pada hari Senin Pahing, tanggal 12 Juli pukul 11.00 Wib di Kediaman bp.Harjosopuro
1. Bp.Sersan Mayor S. Diman Anggota tentara batalyon Infantri 504/Merak Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang Jawa Timur
2. Bp. Danumiharjo, Pekerjaan Guru dari Kecamatan Pare
3. Bp Joyosaji pekerjaan Tani dari Gedangsewu
4. bp. Ali pekerjaan Juru Tulis dari kecamatan Pare
IV. Sekabat/saksi Penerimaan Wahyu Gelar Sri Gutama dan Panuntun Agung Sapta Darma, pada hari Selasa Kliwon, tanggal 27 juli 1955, pukul 24.00 di Jl.Lawu No.1 di kediaman bp. Tan Swie Yang, warga keturunan Cina, sebanyak 11 (sebelas) orang
.
1. Bp. Raboen Soetrisno
2. Bp. The Soe Jwan
3. Bp. Tan Swie Yang
4. Bp. Paijo
5. Bp. Joyo Saji
6. Bp. Kasdi
7. Bp. Trisnojadi
8 . Bp. Pawirokusmin
9. Bp. M. Pakieh
10. Bp. Imam Supangat
11. Bp. Jumari
Rahayu Rahayu Rahayu Waras Waras Waras, ijin mohon pencerahan, sejak kapankah mulai digunakannya kain putih sebagai sanggar ?
BalasHapusSetau sy sejak th 1966 bapak saya melakukan sujud di rumah, kebetulan rmh sy di pakai Sanggar
BalasHapus